KONFIGURASI FILE SERVER (SAMBA) PADA DEBIAN 12



    Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang Konfigurasi File Server Samba pada Debian 10. Sebelum menuju ke langkah-langkah konfigurasi File Server Samba nya, emang apasih yang dimaksud dengan Samba server? Nah mari kita mengulik sedikit tentang Samba server.

Pengertian Samba Server

    Samba merupakan perangkat lunak yang menggunakan protokol SMB. Samba merupakan aplikasi yang berfungsi untuk berbagi sumber daya (seperti data, printer) antar komputer yang terhubung di jaringan. Samba selama ini lebih dikenal digunakan untuk pertukaran data antara perangkat yang menggunakan sistem operasi Windows, namun Samba server juga dapat digunakan pada sistem operasi berbasis Unix dan Linux. Samba server banyak dipakai karena mudah dikonfigurasi dan digunakan.
   Samba server dapat digunakan untuk berbagi folder, file, printer baik untuk perangkat berbasis sistem Windows, Unix, dan Linux. Sehingga nyaris semua sistem operasi dapat menggunakankan, seperti Windows, MacOS dan berbagai jenis distribusi Linux. Secara sederhana, jika digunakan untuk berbagi file/folder, Samba seperti sebuah partisi harddisk yang dapat digunakan secara bersama-sama.

Fungsi Samba Server

  1. Sebagai jembatan dalam proses berbagi data atau resource dengan host lain yang berada dalam suatu jaringan dan penghubung antara sistem operasi keluarga UNIX dengan sistem operasi microsoft windows dalam menjembatani sharing file atau berbagi dokumen, sharing printer serta device lainnya yang mendukung.
  2. Sebagai PDC atau Primary Domain Controller yang bertujuan untuk melakukan validasi kepada setiap client yang tergabung dalam satu domain, sederhana-nya user yang memiliki izin untuk mengakses resource yang disediakan hanya user yang sudah terdaftar di di suatu domain yang ditentukan saja.
  3. Sebagai perangkat lunak cukup banyak fungsi yang dapat dilakukan oleh samba software, mulai dari menjembatani sharing file, sharing device, PDC, firewall, DNS, DHCP, FTP, webserver, sebagai gateway, mail server, proxy dan lain-lain. Fasilitas pengremote seperti telnet dan ssh juga tersedia. Salah satu keunggulan lainnya adalah adanya aplikasi pengaturan yang tidak lagi hanya berbasis teks, tetapi juga berbasis grafis yaitu swat.

Kelebihan Samba Server

  1. Gratis atau free, Samba merupakan program yang bersifat open source dengan lisensi GNU / GPL (General Public Licence) , sehingga Anda bebas menggunakannya baik untuk pribadi maupun untuk komunitas yang besar seperti perkantoran maupun instansi pendidikan.
  2. Tersedia untuk berbagai macam platform, Samba mampu menjembatani sistem operasi yang berbeda, yaitu  komputer dengan sistem operasi Linux (Unix) dan Windows.
  3. Mudah dikonfigurasi oleh administrator, Samba mampu mengoptimalkan mesin Linux seperti PDC(Primary Domain Controler), sehingga memiliki kemampuan yang mirip denagn kemampuan yang dimiliki oleh Windows NT.
  4. Sudah terhubung langsung dengan jaringan dan jarang ditemui masalah dalam penggunaannya di jaringan.
  5. Mudah dikonfigurasi sesuai dengan kebutuhan administrator Samba mampu menangani pembagian sumber daya perangkat keluaran seperti printer dan plotter, sehingga peralatan ini dapat digunakan secara bersama dalam jaringan.
  6. Dapat diandalkan karena jarang terjadi kesalahan, kecuali sever  computer anda bermasalah dengan perangkat kerasnya.
  7. Mempunyai performa yang maksimal.
  8. Samba dapat digunakan untuk saling berbagi sumber daya data baik dari CD-ROM, hard disk, disket, maupun perangkat penyimpanan lain, seperti flash disk dan lain sebagainya.
  9. Samba mengizinkan komputer Windows untuk mengakses driver yang dimiliki oleh komputer Linux. Sebaliknya, komputer Linux yang menggunakan program samba dapat digunakan sebagai jembatan, sehingga Anda dapat memanfaatkan data yang di-sharing oleh komputer Windows.
  10. Samba dapat membantu atau memberikan hubungan antarkomputer dengan teknik WINS Name Server Resolution.

Kekurangan Samba Server

  1. IP Free Proxy tidak selamanya memiliki koneksi cepat dan bisa lemot secara mendadak, bahkan ujung-ujungnya timeout.
  2. Ribet harus ganti-ganti settingan IP Proxy di browser tiap kali koneksi jelek.
  3. Tiap kali ingin ganti IP harus mencari IP dulu di situs-situs yang menyediakan Free Proxy, dan ini sedikit membuang waktu.

Cara Kerja Samba Server

    Samba server dapat bekerja sebagai pengendali domain dengan dilengkapi tool administrasi melalui protokol HTTP yang disebut Samba Web Administration Tool (SWAT). Samba terdiri atas dua program yang berjalan di background yaitu SMBD dan NMBD. Secara singkat dapat disebutkan bahwa SMBD adalah file server yang akan menghasilkan proses baru untuk setiap client yang aktif sementara NMBD bertugas mengkonversi nama komputer (NetBIOS) menjadi alamat IP sekaligus juga memantau share yang ada di jaringan.

1.  Server Message Block Daemon (SMBD)
        SMBD adalah daemon yang secara nyata menangani servis sharing file sistem dan printer untuk klien. Pada saat klien melakukan autentikasi, SMBD akan membuatkan duplikat dirinya, bagian asli akan kembali ke port 139 untuk mendengarkan permintaan baru dan bagian duplikat menangani koneksi terhadap klien. Duplikat ini juga mengubah ID user efektifnya dari root ke user yang terautentikasi.
        Misalnya, jika user “ardi" melakukan autentikasi dengan SMBD, duplikat baru akan berjalan dengan hak akses "ardi", dan bukan hak akses user "root". Duplikat ini akan berada di memory selama masih terkoneksi dengan klien. Kerja SMBD sendiri diatur melalui file konfigurasi smb.conf.

2. NetBIOS Message Block Daemon (NMBD)
        NMBD bertanggung-jawab untuk menangani permintaan server name NetBIOS. NMBD akan mendengarkan port 137, tidak seperti SMBD, NMBD tidak membuat duplikat dirinya untuk menangani setiap pertanyaan. NMBD juga bertugas mengkonversi nama komputer (NetBIOS) menjadi alamat IP sekaligus juga memantau share yang ada di jaringan.

Langkah-langkah Konfigurasi File Server

  • Sebelum login ke Debian kalian pergi ke Pengaturan (yang berwarna oren) lalu pilih opsi jaringan, pada opsi tercantol pada, yang aslinya NAT kalian ganti ke Adaptor Hanya Host, dan pilih Tingkat Lanjut pada Mode Promiscuous kalian pilih Izinkan Semua klik oke dan mulai.

  • Login ke debian sebagai root dan masukkan passwordnya.

  • Lalu masukkan perintah "nano /etc/network/interfaces" untuk menyetting IP address. Jika sudah bisa kalian simpan dengan klik CTRL X, klik Y dan enter.

  • Lalu restart IP dengan perintah “/etc/init.d/networking restart”, kemudian cek IP kita apakah sudah berubah dengan perintah “ip a”(dikotaki berwarna merah adalah IP kita).

  • Ketikkan perintah "apt install samba" untuk menginstall Samba nya dan jika ada pertanyaan "y/n" ketik Y dan Enter.

  • Masukkan perintah "dpkg -l samba", lalu cek jika ada tulisan "ii samba" berarti berhasil terinstall (cek panah merah). Lalu keluar kembali ke terminal dengan cara klik CTRL C.

  • Lalu masuk ke direktori home dengan perintah "cd /home/".

  • Lalu masukkan perintah "mkdir data" untuk membuat direktori file data nya dan ketik "ls" untuk mengecek file nya.

  • Lalu masukkan perintah "chmod 777 data/".

  • Ketikkan perintah "nano /etc/samba/smb.conf"untuk konfigurasi.

  • Setelah masuk ke konfigurasi, scroll kebawah dan tuliskan konfigurasi pada bagian yang paling bawah seperti ini :
[data]
path = /home/data
browseable = yes
writeable = yes
guest ok = yes
ready only = no
public = yes

  • Penjelasan :
[data] adalah nama folder yang ditampilkan
path = /home/data adalah letak direktory yang akan di share
browseable = yes artinya folder tersebut dapat dicari/diakses
guest ok = yes artinya orang bisa mengakses nya tanpa harus memasukkan user dan password
read only = no artinya folder tersebut tidak hanya bisa dibaca
public = yes artinya folder tersebut bisa diakses oleh publik
nb : sesuaikan konfigurasi ini sesuai kebutuhan


  • Jika sudah konfigurasinya bisa kalian simpan dengan klik CTRL X, klik Y lalu enter dan restart dengan mengetikkan perintah "/etc/init.d/smbd restart".

  • Lalu kalian masuk ke view network connection dan pilih ethernet yang dipilih diawal tadi. Lalu kalian konfigurasi IPv4 nya, untuk IP address nya kalian pakai IP baru sedangkan untuk Gateway nya kalian pakai IP Debian nya.

  • Kemudian kalian ke CMD untuk ping ke IP Debian nya, jika berhasil akan seperti gambar dibawah.

  • Kemudian akses file dari server dengan tekan tombol Windows+R, kemudian masukkan ip server Debian nya "\\192.20.25.30" dan klik OK.

  • Lalu kalian masuk ke folder data nya dan kalian bisa buat file didalam folder data nya.

  • Lalu kalian kembali ke Debian untuk mengecek file yang ditambahkan dari client windows dengan perintah "cd /home/data"  dan ketik "ls" lalu periksa file nya.

    Terima kasih telah mengikuti langkah-langkah ini, dan semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda. Sebagai penutup, dengan mengikuti langkah-langkah yang telah dijelaskan di atas, Anda sekarang seharusnya sudah bisa untuk Konfigurasi File Server Samba pada Debian 12Apa masih tidak bisa ? ya belajar lagi dong mangkanya, jangan patah semangat dan tetap bersabar ya:)
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatuh

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KONFIGURASI DHCP SERVER PADA DEBIAN 12

KONFIGURASI REMOTE SERVER (SSH) PADA DEBIAN 12

KONFIGURASI DNS SERVER PADA DEBIAN 12